MCB

Gambar MCB disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCb milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan MCB milik pelanggan yang dijual secara umum.

Yang pertama adalah warna toggle switch yang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warna toggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan “Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga produsen MCB lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.

Spesifikasi MCB

MCB nameplat dengan kode dan simbol

  • Simbol dengan angka 1 dan 2

Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan hubung singkat. Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1 pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.

  • NC45a

Merupakan model number yang ditentukan dari produse. Lain produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.

  • C16

Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai rating arus ada di bagian berikutnya.

  • 230/400V

Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.

  • 4500 dan 3

arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.

  • 12002

Catalog Number dari produsen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.

  • LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898

Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB dibuat dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik nasional maupun internasional.

  • I-ON pada toggle switch

Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk posisi “OFF” maka simbolnya adalah “O-OFF”.

  • SNI

MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).

Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, tidak perlu pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB. Hal yang paling penting dalam memilih yang hendak dibeli adalah kode rating arus yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu rating arus sebesar 16A dengan tripping curve tipe “C”. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk ini sudah memenuhi standard tersebut.

Rating dan Daya listrik PLN

Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan rating 16A dan tripping curve type “C”. Sedangkan yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli , kita cukup menyebutkan rating arus MCB yaitu berapa ampere dan tujuan pemakaian yaitu untuk perumahan.

Dasar pemilihan rating arus yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.

Tabelnya seperti ini:

Rating Arus Miniature Circuit Breaker

Daya Listrik PLN (220 v)

2A

450VA

4A

900VA

6A

1300VA

10A

2200VA

16A

3300VA

Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan listrik PLN).

Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN sebesar 1300VA maka yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.

Berikut adalah contoh dengan berbagai rating arus.

Contoh MCB

Macam-macam MCB dengan berbagai rating

Dari kiri ke kanan, rating arusnya adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6). MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve tipe “C”). Bisa dilihat warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.

Tambah daya listrik PLN

Setelah mengetahui fungsi, kode-kode MCB dan hubungannya dengan daya listrik PLN, maka menjadi jelas bahwa dalam hal menambah daya listrik PLN, petugas PLN cukup mengganti MCB yang dipasang di kWh meter dengan rating arus yang sesuai. Tentunya setelah proses administrasinya diselesaikan. Misalnya menambah daya listrik dari langganan 1300VA ke 2200VA, maka MCB-nya diganti dari 6A ke 10A.

Hanya saja ada faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan tambah daya listrik PLN, yaitu faktor kapasitas dari instalasi listrik rumah itu sendiri. Jika anda melakukan tambah daya dari 1300VA ke 2200VA maka akan ada penambahan daya listrik lebih dari 150% kapasitas.

Salah satu faktor yang harus menjadi perhatian adalah ukuran kabel jalur utama yang terpasang pada instalasi listrik rumah, apakah mampu menghantarkan arus sebesar 10A dari sebelumnya 6A.

Salah satu cara mudahnya adalah pastikan ukuran kabel eksisting untuk jalur utama paling tidak berukuran minimal 2.5mm (memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila tambah daya hingga mencapai 3300VA atau MCB rating arus 16A, maka ukuran kabel harus dinaikkan.

Efek pada kabel yang dilalui arus listrik mendekati kapasitas nominalnya adalah kabel menjadi panas, dan bila kualitas kabel kurang baik atau sudah berumur, maka bisa terjadi kerusakan isolasi kabel dan berakibat terjadi kebocoran arus listrik.

Kasus lainnya adalah bila rumah yang akan dinaikkan daya listriknya ternyata pada awalnya berlangganan listrik 450VA, kemudian dinaikkan menjadi 900VA dan kemudian karena kebutuhan akan listrik meningkat lagi maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah daya ternyata tidak diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik rumah. Untuk kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga ukurannya yang sesuai.

Faktor yang perlu diperhatikan dlm membeli MCB.

Ada berbagai jenis MCB yang ada dijual di pasaran dari berbagai pabrik, dengan harga yang bervariasi sesuai rating dan spesifikasinya. Pertanyaannya, lalu bagaimana memilih yang berkualitas baik?

Salah satu yang sering ditekankan oleh Pemerintah adalah pilihlah produk yang berlabel “SNI”. Masalahnya adalah, mungkin banyak produk dengan kualitas rendah ataupun merk yang dipalsukan yang juga diberi label “SNI”. Nah, inilah salah satu hal yang tidak mudah. Salah satu caranya adalah cermati harga jualnya. Ada yang dijual dengan harga sangat murah dari produsen yang tidak terkenal. Logikanya, bila harga jual sudah murah, berapa ongkos produksinya dan apa material yang dipakai dengan harga semurah itu. Bila material yang dipakai tidak sesuai standard atau berkualitas jelek, maka efeknya adalah tidak bekerja sesuai rating-nya.

Hal ini berbahaya bagi instalasi listrik terutama pada kabel bila terjadi hubung singkat, yaitu MCB tidak trip atau turun sehingga arus hubung singkat yang luar biasa besar tetap terjadi dan merusak isolasi kabel sehingga timbul percikan api yang dapat mengakibatkan kebakaran. Karena itu belilah MCB yang berkualitas baik mengingat fungsinya yang cukup vital sebagai proteksi dari system instalasi listrik rumah.

Semoga artikel mengenai MCB yang dibagi dalam dua tulisan ini cukup bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf bila alur pembahasannya banyak berhubungan dengan hal-hal teknis. Kita berusaha membuatnya mudah dimengerti. Silahkan bila ada yang ingin menambahkan, koreksi ataupun sharing mengenai penggunaan MCB ini.

Referensi:

Instalasi Listrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.